Selasa, 15 Januari 2008

SEJARAH & PERKEMBANGAN INTERNET

SEJARAH & PERKEMBANGAN INTERNET

Internet adalah kumpulan komputer pribadi yang terkait satu dengan lainnya dalam bentuk jaringan. Jaringan tercipta melalui saluran telekomunikasi, seperti telepon.
Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dan digunakan pertama kali untuk keperluan militer. Berdasarkan kebutuhan atas peningkatan kecepatan arus informasi antar staf militer Amerika Serikat, maka dikembangkan perangkat komunikasi dengan kemampuan mengirim dan menerima berbagai data dan informasi secara terpadu dan terintegrasi. Pada saat itu juga Departemen Pertahanan Amerika Serikat membangun sebuah sistem jaringan dengan menghubungkan semua komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir.
Untuk keperluan tersebut dibentuklah proyek ARPA (Advanced Research Project Agency) dengan sebutan ARPAnet yang dibuat oleh DARPA (Defense, Advanced Research Project Agency) suatu bagian dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Proyek tersebut juga bekerja sama dengan beberapa universitas dan research fasilites. ARPAnet pada awalnya sangat kecil dan hanya menghubungkan 3 buah komputer di California dan 1 di Utah. ARPAnet semula dirancang untuk menemukan jaringan komputer handal, dan sampai berapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standard yang ditentkan menjadi cikal bakal untuk pengembangan protokol baru yang sekarang dikenal dengan TCP/IP.
ARPAnet dipecah menjadi dua yaitu MILNET untuk keperluan militer dan ARPAnet yang baru yang lebih kecil untuk non-militer seperti universitas-universitas. Hal ini dilakukan karena perkembangan ARPAnet diseluruh daerah membuat semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPAnet kesulitan untuk mengaturnya. Gabungan kedua jaringan ini akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet saja.
Lalu NSF (National Science Foundation) melanjutkan proyek ini dan kemudian menciptakan jaringan sendiri bernama NSFnet berdasarkan teknologi IP yang dipakai oleh ARPAnet dengan saluran telepon sebagai sarana transmisi. Karena bianya terlalu tinggi, maka pihak NSF memutuskan membuat alternatif dimana komputer akan berhubungan dengan jaringan lokal, kemudian jaringan lokal ini meneruskannya ke jaringan komputer lainnya.
Alternatif ini berhasil, sehingga jaringan komputernya dikembangkan lebih lanjut oleh Merit Network Inc. bekerja sama dengan IBM dan MCI. Namun demikian hubungan masih terbatas pada lingkungan akademi, lembaga penelitian dan instansi pemerintah di Amerika Serikat.
Baru pada awal tahun 90-an internet mulai komersial, diperluas ke mancanegara dan berkembang sangat pesat. Internet mendapat tanggapan yang sangat memuaskan karena jumlah pemakai Internet terus meningkat. Di Indonesia sendiri, Internet mulai dikenal luas sejah tahun 1995. Sebelumnya Internet sudah dikenal dikalangan akademik dan pusat-pusat riset. Layanan Internet terbuka sejak IndoInternet berdiri sebagai penyedia layanan Internet pertama di Indonesia. Kesuksesan IndoInternet ini kemudian diikuti dengan munculnya Internet Service Provider (ISP) lainnya, yang kini semakin menjamur.

Ref & Sumber :
Cara Mudah Belajar E-commerce di Internet, Rijanto Tosin & Catur Meiwanto
Cara Mudah Belajar Internet, Homesite dan HTML, Ahmad Bustami
Kursus Kilat Internet dan Intranet, Michael R. Wijela

Senin, 14 Januari 2008

Global Positioning System (GPS)

Global Positioning System (GPS)
GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, sistem satelit yang dapat memberikan posisi Anda di mana pun di dunia ini. Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi Anda, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS Anda dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS Anda dan hasilnya ditampilkan kepada Anda.
GPS sekarang digunakan untuk keperluan-keperluan yang beragam-sebagian malah tidak pernah terbayangkan oleh pembuat GPS. GPS bisa digunakan di hampir semua lokasi di dunia kecuali di tempat-tempat di mana sinyal satelit GPS tidak dapat diterima, misalnya, di dalam gedung, di dalam goa, di bawah tanah, dan di bawah permukaan air.
GPS sebenarnya adalah proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang memberinya nama resmi NAVSTAR (NAVigation Satellite Timing And Ranging). Bagian utama dari sistem GPS adalah 24 satelit yang mengorbit Bumi di ketinggian 20.200 kilometer . Orbit satelit dirancang sehingga setiap titik di Bumi dapat melihat paling sedikit empat satelit pada setiap saat.
Tiap satelit mengitari bumi kira-kira sekali dalam 12 jam dengan kecepatan sekitar 11.000 kilometer per jam. Satelit GPS mempunyai panel-panel pengumpul tenaga Matahari untuk membangkitkan energi listrik yang diperlukannya. Selain itu juga ada baterai yang menyimpan tenaga listrik dan mempergunakannya saat satelit tidak memperoleh sinar Matahari.
Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978 dan konstelasi 24 satelit berhasil dilengkapi tahun 1994. Setelah itu satelit-satelit baru rutin diluncurkan untuk meng-upgrade satelit lama atau mengganti satelit yang rusak/tidak berfungsi lagi. Tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama. Frekuensi yang digunakan adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2 (1227,6 MHz).
Kode CDMA disebut "pseudorandom" karena seakan-akan ("pseudo") tidak beraturan ("random"), padahal tidaklah demikian. Kode CDMA tiap satelit dipilih dengan seksama agar tidak mengganggu transmisi satelit lainnya. Jenis kode CDMA ini ada dua, yaitu C/A dan P(Y). Kedua kode ini ditransmisikan pada frekuensi L1, sementara di L2 hanya ada kode P(Y).
C/A (Coarse/Acquisition) penggunaannya terbuka untuk siapa saja. "Coarse" karena resolusi datanya lebih kasar/tidak sepresisi kode P(Y). Ini disebabkan modulasi kode yang lebih lambat, yaitu 1,023 MHz dibandingkan dengan P(Y) yang 10,23 MHz (bandingkan dengan cdma2000 yang 1,2288 MHz dan WCDMA (generasi penerus GSM) yang 3,84 MHz). Kata "Acquisition" adalah untuk akuisisi karena kode C/A yang sederhana lebih mudah dikenali dibandingkan dengan kode P(Y) sehingga untuk menangkap sinyal kode P(Y) lebih mudah setelah berhasil mengakuisisi satelit GPS dari sinyal C/A-nya. P(Y) berarti kode precision (presisi) yang dienkripsi dengan kode sandi Y. Modulasi kode yang sepuluh kali lebih cepat dibandingkan dengan kode C/A menyebabkan secara teoretis mampu memberikan presisi 10 kali lebih baik juga. Enkripsi digunakan agar data navigasinya tidak bisa digunakan orang tanpa seizin Departemen Pertahanan AS. Dengan menyinkronisasikan kode ini, alat penerima GPS dapat menghitung berapa waktu antara sinyal dikirim dari satelit dan diterima oleh alat penerima GPS. Data lain yang diperlukan juga ditumpangkan pada sinyal kode GPS, antara lain: koreksi posisi satelit, koreksi waktu satelit, dan informasi mengenai atmosfer yang dilalui sinyal dari satelit ke alat penerima.
Satelit-satelit ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang bekerja otomatis dan satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi menerima data dari satelit GPS dan meneruskan informasi itu ke stasiun pengontrol utama. Stasiun pengontrol utama memberikan koreksi data navigasi ke satelit-satelit GPS.
Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang akhirnya menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di layar display atau-kalau penerima GPS ini hanya aksesori tambahan di PDA (personal digital assistant)-di layar PDA.
Informasi yang ditransmisikan dari satelit ke penerima GPS terdiri dari dua jenis. Yang pertama disebut "almanak", yaitu posisi dari semua satelit GPS. Jenis informasi kedua disebut "efemeris", yaitu koreksi data almanak. "Kalau ’almanak’ di-update kira-kira seminggu sekali, data ’eferemis’ biasanya di-update tiap setengah jam. Alat penerima GPS yang dinyalakan kembali setelah seharian dimatikan masih bisa menggunakan data almanak sebelumnya.
Untuk mengetahui posisi alat penerima, juga diperlukan informasi seberapa jauh alat penerima GPS dari satelit. Informasi ini didapat dari menyinkronisasikan timer di penerima dengan sinyal kode CDMA yang dikirim satelit GPS. Beda sinkronisasi dan fase sinyal digunakan untuk menghitung "pseudorange" (perhitungan jarak ke satelit GPS tanpa memperhitungkan perlambatan sinyal di atmosfer). Kecepatan sinyal di ruang hampa sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 3 x 10-8 meter per detik. Sementara kode C/A yang 1,023 MHz artinya mengirimkan 1.023.000 pulsa setiap detiknya, atau setiap pulsa bila disinkronisasikan bisa memberikan jarak sampai akurasi 300 meter.
Kita juga bisa menghitung fase sinyal, sinyal itu sedang di posisi mana dari pulsa, sampai akurasi 1 persen. Jadi, akurasi terbaik yang bisa didapat dengan kode C/A kira-kira 3 meter. Untuk kode P(Y) yang mengirim pulsa 10 kali lebih banyak per detiknya, akurasinya bisa sampai 0,3 meter. Ini adalah angka teoretis, pada kenyataannya akurasi GPS kira-kira 9 meter untuk kode C/A.
Bayangkan ada satu bola dengan jari-jari sepanjang jarak satelit penerima GPS yang pusatnya di posisi satelit di ruang angkasa. Jika ada empat bola seperti itu, perpotongan permukaan bolanya adalah satu titik tempat lokasi alat penerima GPS.

Aplikasi GPS
Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan penentuan posisi saja. Di udara, GPS digunakan sebagai salah satu alternatif peralatan navigasi pesawat terbang. Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain, penerima GPS paling mudah digunakan karena langsung memberikan posisi pesawat sehingga sangat cepat menjadi populer. Dengan menggunakan beberapa penerima GPS, orientasi kemiringan pesawat juga bisa dihitung, GPS juga favorit digunakan untuk membimbing pesawat tanpa awak dan rudal-rudal jarak jauh.
Di laut, kapal-kapal juga senang menggunakan GPS karena alasan kemudahan penggunaannya. IMO (International Maritime Organization) bahkan menganjurkan pemakaian AIS (Automatic Identification System), yaitu alat penerima GPS yang secara periodik mengirimkan posisi kapal. GPS juga digunakan untuk mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut.
Penerima GPS yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran membuat penggunaannya di darat juga beragam. Mulai dari penerima GPS handheld untuk perjalanan lintas alam seharga sekitar Rp 1 juta sampai penerima GPS untuk memantau perjalanan truk-truk kontainer dan kereta api. GPS juga digunakan membuat peta dan membantu bermain golf. Jam satelit GPS yang sangat presisi juga banyak dimanfaatkan, di antaranya sinkronisasi antar BTS/menara pada jaringan telepon seluler.
Beberapa tahun belakangan GPS bahkan dimanfaatkan juga di angkasa luar untuk mendapatkan posisi satelit lainnya. Akan tetapi, aplikasi yang paling kreatif menurut penulis adalah menggunakan GPS sebagai radar. Sinyal GPS yang memantul dari suatu obyek digunakan untuk menghitung posisi obyek tersebut. Radar GPS lebih murah dari radar biasa karena tidak perlu tenaga listrik besar untuk transmisi sinyal radar dan untuk keperluan militer punya keuntungan tidak bisa diketahui posisinya dari transmisi sinyal radar-karena radar GPS tidak mentranmisikan sinyal sendiri.

Sumber :
Larry A Wagnet Pengamat Telekomunikasi